Kamis, 29 Januari 2009

Awasss ! Madu Ada Yang Beracun

Madu dan Racun... Menjadi mafhum dalam pikiran kita bahwa Madu adalah zat yang memberikan rasa manis, menyenangkan, menyehatkan dan bermanfaat bagi yang meminimnya (madu dipersepsikan sebagai sesuatu yang baik). Sedangkan Racun dalam pikiran kita adalah zat yang memberikan madharat (kerugian) berbahaya, menyengsarakan bagi yang mengkonsumsinya (racun dipersepsikan sebagai sesuatu yang buruk, jelek). Tapi Bagaimana dengan Madu Beracun ? Apakah anda pernah mendengar atau setidaknya membayangkan madu beracun.
Lebah memiliki kecendrungan untuk menghisap satu jenis tanaman dalam suatu wilayah, apabila nektar dari satu jenis tanaman tidak mencukupi barulah lebah mencari nektar dari tanaman lain. Jika sumber nektar berasal dari satu jenis tanaman saja (seperti lebah yang ditangkarkan di perkebunan kelengkeng saja) maka madu yang dihasilkan adalah madu monoflora (madu yang dihasilkan dari satu jenis nektar tanaman). Adapun jika lebah menghisap lebih dari satu atau bermacam-macam nektar tanaman seperti madu yang diperoleh dari hutan liar (madu hutan atau madu lebah liar atau madu tawon gung) maka madu tersebut disebut madu Multiflora (madu yang dihasilkan dari beberapa jenis nektar tanaman).
Apakah madu multiflora lebih baik daripada monoflora ? Ini sering menjadi pertanyaan para konsumen madu, seakan-akan madu lebah liar (madu hutan) lebih baik daripada madu hasil ternakan lebah.
Sumber nektar tanaman dalam hutan liar terkadang tidak teridentifikasi jenisnya, sedangkan madu yang ditangkarkan di satu perkebunan jelas mudah diidentifikasi. Pada kenyataannya ada beberapa tanaman di hutan yang menghasilkan madu beracun seperti tanaman Heather, , , , tetapi berkat kekuasaan Allah bahwa lebah yang mengkonsumsi madu tersebut tidak keracunan sedangkan manusia yang mengkonsumsinya justeru keracunan.
Pada sisi lain, madu dari jenis tanaman yang beragam yang dihisap lebah dimungkinkan mengandung (senyawa yang lebih komplek) sehingga memberikan manfaat lebih banyak dibanding madu dari jenis tanaman tunggal. Itulah yang menjadi argumentasi bahwa madu dari lebah liar (berasal dari hutan) lebih baik daripada madu yang ditangkarkan pada perkebunan. Adapun untuk mengkonsumsinya lebih lanjut, para penggemar madu diharap lebih berhati-hati terhadap madu liar (hutan) karena alasan diatas.
Mungkin ada baiknya para penggemar madu mencoba mengkonsumsi sedikit dahulu madu hutan/lebah liar/tawon gung sambil menunggu reaksi, jika tidak terjadi apa-apa dapat dikonumsi lebih banyak atau sesuai keperluan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar